Siang hari ini, aku sama beberapa teman @Elpiji013 hunting di perpus
Hunting buku tentunya . . .
Padahal tujuannya pengen nonton film
Kita nonton "The Billionaire" film Thailand,
pemainnya kayak yang di Suck Seed
Karena aku lagi gak mood nonton film, akhirnya aku cari-cari buku
Di meja udah tergeletak "National Geographic"
Salut deh sama fotografernya, fotonya keren-keren abis
Aku gak dong cara bacanya, jadi cuma liat gambarnya
Terus aku berburu novel, dan yang kutemukan adalah "Laskar Pelangi"
Silakan mau bilang saya ketinggalan jaman atau apa
Jujur aku belum nonton Laskar Pelangi
Jarang banget update film-film Indonesia *jangan ditiru
Baru baca 18 halaman, tiba-tiba Galuh datang membawa SESUATU
#nyanyidulu Sesuatu yang ada di hatimu . . sesuatu . . .
Kalau adikku lagunya "Sesuatu, es batu campur watu" #apabanget
Sesuatunya itu adalah dia bawa novel dengan judul "2"
Itu tuh temennya "5cm"
Tapi tiba-tiba dia balik ke rak dan mengambil sesuatu lagi
Ya, dia balik membawa salah satu dari MAJALAH TERLANGKA di INDONESIA
Ini bukan rumor, karena Pak Nur sendiri yang mengatakan
Majalah tersebut adalah Majalah sastra "HORISON"
Kabarnya hanya diterbitkan beberapa eksemplar *lebay
Isinya adalah berita tentang perkembangan satra di Indonesia
Dan tentu saja karya-karya anak bangsa #berasaKAB
Tiba-tiba Galuh menemukan puisi yang dapat memikat hatinya
Judulnya adalah "Orang Tua" karya Rensyana S.
Katanya Galuh, puisi ini cocok untuk anak yang baru saja menginjak umur 17 tahun
Umur dimana kita harus benar-benar mandiri,
Lebih berwibawa, gak childish, lebih bijak, lebih dewasa
Yah maklum lah besok Juni si Galuh udah 17 tahun
Ok, mari kita check puisinya . . .
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Rabu, 15 Februari 2012
Rabu, 07 Desember 2011
(Tanpa Judul) oleh : Dania Paramita Aryuni
10 tahun ke depan,
aku tak tahu kemana takdir membawaku
Semua yang ada kini seperti hanyut dalam aliran waktu
Setiap detik, menit, jam terasa begitu menyiksa
Tidur bermimpi serasa keinginan di tengah ketajaman
pikiran akan jalan masa depan
Ini semua seperti tumpukan buku pelajaran
aku mencatat dan mengingatnya, melihat waktu
dan ini terus berputar
sampai suatu saat takdir menjamah usahaku
Aku selalu berjalan pada jalanku
Dan sekarang aku memilihmu
Bagaimana aku mendapatkanmu ?
Tetapi rahasia tetap menjadi milikku
Dan hanya ada satu
Sampai Tuhan memberi takdir terbaik atas
semua keringat dan mimpi yang telah aku jabarkan pada kehidupan
aku tak tahu kemana takdir membawaku
Semua yang ada kini seperti hanyut dalam aliran waktu
Setiap detik, menit, jam terasa begitu menyiksa
Tidur bermimpi serasa keinginan di tengah ketajaman
pikiran akan jalan masa depan
Ini semua seperti tumpukan buku pelajaran
aku mencatat dan mengingatnya, melihat waktu
dan ini terus berputar
sampai suatu saat takdir menjamah usahaku
Aku selalu berjalan pada jalanku
Dan sekarang aku memilihmu
Bagaimana aku mendapatkanmu ?
Tetapi rahasia tetap menjadi milikku
Dan hanya ada satu
Sampai Tuhan memberi takdir terbaik atas
semua keringat dan mimpi yang telah aku jabarkan pada kehidupan
Langganan:
Postingan (Atom)